UMKM Penolong Ekonomi Indonesia ( Ira Apriyanti, SP, MSc )
Pada tahun 1998 krisis menoter melanda Indonesia. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar besaran terjadi, mengakibatkan angka pengangguran semakin tinggi mempengaruhi stabilitas ekonomi dan sosial.
Pengangguran massal berdampak serius bagi masyarakat. Tanpa pekerjaan sulit bagi mereka untuk membeli segala kebutuhan dengan harga terus “meroket”. Tentu apakah yang dapat dilakukan oleh mereka yang berstatus PHK akibat krisis moneter.
Berdagang menjadi pilihan pekerjaan, usai PHK daripada berbuat kriminal demi kelangsungan hidup. Usaha yang gampang untuk diproses menjadi suatu produk sampai kepada pemasarannya tentu saja yakni Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Di antaranya berjualan gorengan, kedai kopi, mi balap, kue basah/kering, lontong dan lain sebagainya.
UMKM mempunyai kekuatan luar biasa dalam menopang perekonomian Indonesia saat krisis moneter. Maka betapa hebatnya UMKM. Tak sedikit mahasiswa yang berkuliah di perguruan tinggi dibiayai oleh para pengusaha UMKM.
UMKM Alumni UMSU Bikin Bangga
Diantara Alumnni UMSU yang berprofesi sebagai birokrasi, pegawai swasta menjadi guru, wartawan ataupun profesi lainnya. Tapi setelah beberapa tahun menjalani pekerjaan mereka, sebagian alumni itu pun mulai perlahan bergeser membuka menjajaki UMKM. Rencananya agar bisa menambah penghasilan. Kemudian, jika pensiun terdapat rutinitas pengganti. Ada yang menjadi pengusaha UMKM iseng iseng, tetapi kemudian menjadi serius pula karena usahanya laris.
Alumni yang bertujuan ingin menambah penghasilan dari UMKM, alumni yang memulai UMKM demi masa depan selepas pensiun ataupun alumni iseng iseng menjalani UMKM kemudian berhasil, mereka semua menjadi kebanggaan UMSU. Bangga karena mereka penolong perputaran roda perekonomian bangsa, mengurangi angka pengangguran serta jauh dari tindakan melawan hukum. Semoga Allah memberi ketabahan dan konsistensi bagi mereka kini disaat mengarungi dunia UMKM.